CEMAS - Mengawali semesta Satria Dewa bagian pertama, lewat kanal Youtube resminya, akhirnya Satria Dewa: Gatotkaca merilis teaser trailer terbaru (22/2/2022) yang menampilkan Rizky Nazar yang berperan sebagai Gatotkaca. Walaupun sempat terjadi penundaan di akhir tahun 2021, akhirnya film ini dijadwalkan akan tayang pada bulan Juni 2022.
Dalam video singkat yang berdurasi 32 detik itu diperlihatkan bagaimana penampilan sosok Rizky Nazar yang berubah menjadi sosok Gatotkaca, lalu kemudian ia melesat ke udara, melalui tebing dan terbang tinggi.
Hanung Bramantyo selaku sang sutradara mengungkapkan bahwa kesulitan yang dihadapi tim produksi saat menggarap film ini, terutama saat pembuatan efek visual untuk film ini. Untuk menghadirkan penataan visual yang modern, ia mengatakan pihaknya banyak menggunakan visual effect dan efek CGI (Computer Generated Imagery) yang tentunya dikerjakan secara intens dan serius oleh para tim.
Semua visual efek dan CGI yang ada dalam film Satria Dewa: Gatotkaca dikerjakan sepenuhnya oleh Lumine Studio, studio yang sudah berpengalaman dan telah mengerjakan project film-film animasi berskala internasional. “Ada lebih dari 500 titik yang ada dalam film harus kita kerjakan lewat proses CGI yang memakan waktu yang panjang. Belum lagi di bagian pertempuran seru yang harus dibuat dengan detail supaya penonton dapat menikmati keseruan cerita dari film Satria Dewa: Gatotkaca” kata Hanung sang sutradara dalam keterangan resminya.
Dalam film Satria Dewa: Gatotkaca sendiri akan menceritakan tentang sosok Satrio yang diperankan oleh Rizky Nazar yang menyadari bahwa ia adalah keturunan dari Gatotkaca dalam keluarga Pandawa, dan ia harus berjuang untuk membuka kekuatan yang terdapat pada dirinya. Ia juga harus menghadapi Aswatama, sang prajurit Kurawa yang masih tersisa, yang hidup untuk menghancurkan dunia dengan mengubah timeline sejarah Bharatayudha.
Celerina Judisari selaku produser juga mengungkapkan kesulitan yang ia dan tim hadapi selama proses syuting di tengah pandemi COVID. Ia mengatakan bahwa proses syuting melibatkan banyak kru yang bergerak ke luar kota saat pandemi.
Walaupun begitu, ia tetap bersyukur karena tidak ada satupun kru yang terinfeksi virus selama 35 hari produksi berkat penerapan prokes yang sangat ketat. “Kesulitan yang kami alami disebabkan karena adanya berbagai penyesuaian kreatif di lapangan karena proses persiapan yang banyak dilakukan secara online dan adanya keterbatasan tempat karena pandemi” ujarnya.
Selain itu ada beberapa adegan memerlukan waktu syuting yang lebih lama. Semua tantangan dapat teratasi karena adanya koordinasi yang baik di lapangan dan keinginan besar para pemain dan kru untuk memberikan hasil akhir yang maksimal.
Mochtar Sarman selaku Vice President Operation dari Satria Dewa Studio mengatakan bahwa saat ini post-produksi dari film ini hampir selesai dan sudah menetapkan tanggal tayangnya. “Suatu kehormatan bagi kami yang telah bekerja bersama dengan para talenta yang berbakat, tim yang penuh dengan semangat dan kru yang berdedikasi untuk dapat merealisasikan sebuah ide gila menjadi sebuah film yang epic” ujarnya.
0 Comments
Posting Komentar